Penyesuaian Diri :
Menurut Schneiders penyesuaian diri merupakan kemampuan untuk mengatasi tekanan kebutuhan, frustrasi dan kemampuan untuk mengembangkan mekanisme psikologi yang tepat. Sawrey dan Telford mendefinisikan penyesuaian diri sebagai interaksi terus-menerus antara individu dengan lingkungannya yang melibatkan sistem behavioral, kognisi, dan emosional. Dalam interaksi tersebut baik individu maupun lingkungan menjadi agen perubahan. Penyesuaian dapat didefenisikan sebagai interaksi yang kontiniu dengan diri sendiri, dengan orang lain dan dengan dunia. Ketiga faktor ini secara konsisten mempengaruhi seseorang. Hubungan ini bersifat timbal balik.
Dari pendapat para ahli di atas, dapat di simpulkan bahwa penyesuaian diri adalah kemampuan individu dalam menghadapi perubahan yang terjadi dalam hidupnya, untuk mempertemukan tuntutan diri dan lingkungan agar tercapai keadaan atau tujuan yang diharapkan oleh diri sendiri dan lingkungannya.
Schneiders (1964) menyatakan bahwa faktor-aktor yang mempengaruhi penyesuaian diri adalah :- Kondisi jasmani, meliputi pembawaan jasmaniah sejak lahir dan kondisi tubuh.
- Perkembangan dan kematangan, meliputi kematangan intelektual, sosial, moral dan emosi.
- Determinan psikologis yang meliputi pengalaman-pengalaman, hasil belajar, kondisioning, determinan dini, frustasi dan konflik.
- Kondisi lingkungan, yaitu rumah, keluarga dan sekolah.
- Determinan kultur termasuk religi.
Pertumbuhan:
Manusia merupakan makhluk individu. Manusia itu disebut individu apabila pola tingkah lakunya bersifat spesifik dirinya dan bukan lagi mengikuti pola tingkah laku umum. Ini berarti bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan-peranan yang khas didalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Kepribadian suatu individu tidak sertamerta langsung terbentuk, akan tetapi melalui pertumbuhan sedikit demi sedikit dan melalui proses yang panjang.Setiap individu pasti akan mengalami pembentukan karakter atau kepribadian. Dan hal itu membutuhkan proses yang sangat panjang dan banyak faktor yang mempengaruhinya terutama lingkungan keluarga. Hal ini disebabkan karena keluarga adalah kerabat yang paling dekat dan kita lebih banyak meluangkan waktu dengan keluarga. Setiap keluarga pasti menerapkan suatu aturan atau norma yang mana norma-norma tersebut pasti akan mempengaruhi dalam pertumbuhan individu. Bukan hanya dalam lingkup keluarga, tapi dalam lingkup masyarakat pun terdapat norma-n orma yang harus di patuhi dan hal itu juga mempengaruhi pertumbuhan individu. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan individu, yaitu:
1. Faktor Biologis
Semua manusia normal dan sehat pasti memiliki anggota tubuh yang utuh seperti kepala, tangan , kaki dan lainya. Hal ini dapat menjelaskan bahwa beberapa persamaan dalam kepribadian dan perilaku. Namun ada warisan biologis yang bersifat khusus. Artinya, setiap individu tidak semua ada yang memiliki karakteristik fisik yang sama.
- Faktor Geografis
- Faktor Kebudayaan Khusus
Sumber: https://baozipanda.wordpress.com/2016/04/11/penyesuaian-diri-dan-pertumbuhan/
Daradjat, Zakiah. (1995). Kesehatan Mental. Jakarta: PT. Toko Gunung Agung.
Partosuwido, Sri.R. (1993). Penyesuaian Diri Mahasiswa dalam Kaitannya dengan Konsep Diri,
Pusat Kendali dan Status Perguruan Tinggi. Jurnal Psikologi Sosial 1, 32-47.
Schneider, A.A. (1964). Personal Adjusment and Mental Health. New York: Holt, Rinehart and
Winston
Tidak ada komentar:
Posting Komentar